Kartini's Day Special Post!

Karena hari ini hari perempuan nasional (baca: hari Kartini), topik tulisan gue kali ini juga gak akan jauh-jauh dari hari Kartini.


Sebagai seorang cewek - yang menjadi 'objek perjuangan' Kartini bertahun-tahun yang lalu, gue bersyukur bisa lahir di era ini. Di mana gue gak harus mengandalkan keterampilan rumah tangga gue (yang sama sekali nggak gue miliki) dan cuma bisa nurut sama pihak laki-laki.

Seandainya gue lahir di jaman yang sama dengan Kartini, gue nggak yakin kalau gue bakalan bertahan hidup.

Mungkin berkat Kartini jugalah Geng Nero itu ada. Yap, cewek-cewek sangar itu ada karena mungkin saat itu Kartini nggak membayangkan perjuangannya bakal menghasilkan anak-anak seperti itu. Atau mungkin saat itu mereka dikenali sebagai 'cowok-yang-rambutnya-panjang dan pake-rok'.

Tambahan lagi, anak-anak cewek - khususnya di usia remaja - saat ini tambah lama tambah menyerupai cowok. Dengan rambut yang dipendekin - atau bahkan di-mohawk, suara yang gak kalah nge-bass dengan bas betot, bahkan perut six pack, Kartini mungkin bakal geleng-geleng kepala. Atau mungkin dia bakalan melepas pakaian daerahnya dan ikut jadi rocker. 

Oke, itu ga mungkin banget, karena Kartini lebih suka tipe tradisional.

Memang, semua itu nggak salah. Ada kalanya kita kepingin jadi kuat. Sebagai cewek, kita jelas nggak mau direndahkan sama cowok, sehingga kita berusaha menunjukkan kalau kita lebih kuat dari cowok. (mungkin karena itulah acara 'Suami-Suami Takut Isteri' muncul)

Ga ada salahnya kalau kita kepingin berpenampilan keren, dan diakui sebagai 'cewek tomboy' atau lainnya. Tapi lama kelamaan, pikiran itu mengubah cara pandang kita terhadap pengertian 'perempuan' itu sendiri. Dan Kartini nggak bermaksud merubah makna itu. Justru, dia kepingin perempuan-perempuan ini diakui dengan sosok dan karakter mereka yang seharusnya.

Coba deh, bayangin cowok-cowok yang punya keinginan memakai rok, atau gaun. Kelihatan aneh, kan? Coba deh, cowok-cowok itu ada keisengan memoles make-up di wajah mereka.
Sebagai cewek, kita justru punya kebebasan yang cowok-cowok gak punya. Dan kita harusnya bangga.

Oke deh, mungkin ocehan gue hari ini cukup sampai di sini.

PS : Buat para cowok yang baca artikel ini, diharap untuk tidak mencoba-coba memakai blush on dan bulu mata palsu supaya bisa 'selalu benar'. 

Comments